Cara Membuat Listrik Dari Jeruk Nipis
Jeruk nipis adalah buah masam yang memiliki banyak kandungan vitamin C. Sangking masamnya buah kecil satu ini harus diolah sedemikian rupa agar bisa kita nikmati. Bagi manusia, buah satu ini sangat berguna untuk kesehatan, seperti daya tahan tubuh, sariawan, dll. Namun siapa sangka, jeruk nipis, si buah masam ini mampu menghasilkan listrik. Diambil dari artikelnya Acerid, penulis menemukan bahwa jeruk nipis dapat digunakan sebagai alternative sumber listrik.
Alat dan Bahan :
1. Jeruk nipis 5 buah (terserah)
2. Lempeng seng ukuran 5 cm x 0,5 cm sebanyak 5 lembar (terserah)
3. Lempeng tembaga 5 batang ukuran 5 cm x 0,5 cm (terserah)
4. Kabel halus
5. Lampu LED
Cara kerja :
1. Setiap jeruk ditusuk 4 lempeng seng,yang berfungsi sebagai kutub negatif (-),dan satu lempeng tembaga yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada jeruk.
2. Lempeng seng pada jeruk yang satu dihubungkn dengan lempeng tembaga pada jeruk yang lain melalui kabel kecil.
3. Hubungkan dengan lampu LED.
Hasil/kegunannya:
1. Lampu akan menyala
2. Menunjukkan atau membuktikan sumber energi listik.
Lalu, mengapa jeruk bisa menghasilkan listrik???
Dari yang penulis dapatkan bahwa seng dan tembaga akan bereaksi dengan
kandungan asam pada jeruk nipis dan menghasilkan larutan asam. Seng dan tembaga
di sebut elektroda, sedangkan jeruk nipis disebut elektrolit. Namun, sumber listrik
seperti ini belumlah mampu untuk menjalankan mesin-mesin, tetapi hanya mampu
menghasilkan cahaya redup dari LED. Mudah-mudahan saja suatu saat, sumber
listrik ini bias dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan manusia.
Belimbing
wuluh sebagai sumber energy listrik
Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan
rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga
listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan tarif dasar listrik
(TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa
digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya,
dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini,
air belimbing ini disuntikan secukupnya.
Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Alat dan Bahan yang diperlukan:
1) Belimbing Wuluh
2) Blender
3) Gelas plastic
4) Tanah
5) Air
6) Lempeng tembaga (sebagai elektroda positif)
7) Lempeng seng (sebagai elektroda negatif)
8) Kabel
Cara pembuatan Energi Alternatif dari Blimbing Wuluh:
1) Blender blimbing wuluh sampe halus (jadi jus belimbing wuluh; bukan jus apel ) sehingga diperoleh cairan yang menyerupai air (tanpa serabut/ampas).
2) Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasal dari sisa minuman air mineral.
3) Masukan jus blimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah.
Selanjutnya, masing masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Alat dan Bahan yang diperlukan:
1) Belimbing Wuluh
2) Blender
3) Gelas plastic
4) Tanah
5) Air
6) Lempeng tembaga (sebagai elektroda positif)
7) Lempeng seng (sebagai elektroda negatif)
8) Kabel
Cara pembuatan Energi Alternatif dari Blimbing Wuluh:
1) Blender blimbing wuluh sampe halus (jadi jus belimbing wuluh; bukan jus apel
2) Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat (bukan tanah berpasir ataupun yang mengandung sampah). Gelas tersebut dapat berasal dari sisa minuman air mineral.
3) Masukan jus blimbing wuluh tersebut ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah.
4) Susun berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh
5) Buat rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (kira-kira dengan kabel masing-masing 15cm)
6) Susun rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas tanah yang telah disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng tembaga-lempeng seng-lempeng tembaga dan begitu seterusnya, jadi satu gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang berbeda
7) Siapkan dua rangkaian elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng tembaga dan gelas terakhir lempeng seng) disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Gelas pertama dengan yang rangkaian seng, gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
8) Jadilah rangkaian sederhana pembangkit energi alternatif ini. Satu gelas bisa menghasilkan energi sebesar 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang lebih besar tinggal menambahkan jumlah gelas dalam rangkaian yang akan dibuat. Satu gelas rangkaian ini bisa bertahan kurang lebih selama 15 hari.
Menurut penulis, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman tinggi hingga dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng. Sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh ini mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah batu baterai kering. Bahkan menurut pengalamannya, energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.
Listrik Tenaga Apel
Jika kita menancapkan pelat tembaga
dan pelat seng pada buah apel, kemudian menghubungkan kedua pelat dengan kabel,
akan terjadi arus listrik dari pelat tembaga menuju pelat seng. Hal ini berarti
rangkaian tersebut menghasilkan energi listrik. Dari sini kita pasti
bertanya-tanya bagaimana buah apel dapat menghasilkan listrik?
Di dalam buah apel terdapat cairan
asam yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Pada saat kedua pelat logam itu
ditancapkan, di dalam buah apel terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi
listrik.
Baterai dengan sebuah apel
menghasilkan arus listrik lemah. Untuk mendapat arus listrik yang besar
diperlukan buah apel lebih banyak. Caranya, baterai apel disusun secara seri.
Pelat seng dari apel pertama dihubungkan dengan pelat tembaga dari apel yang
kedua. Pelat seng apel kedua dihubungkan dengan pelat seng apel ketiga, dan
begitu seterusnya. Selain buah apel, buah lainnya seperti jeruk juga dapat
dibuat baterai.
Dewasa ini kebutuhan akan energi semakin meningkat. Namun seiring
dengan meningkatnya kebutuhan akan energi tersebut tidak diimbangi dengan
meningkatnya sumber energi.
Sebagian besar sumber energi yang kita gunakan adalah berasal dari matahari dan
fosil (minyak). Ironisnya sumber energi listrikpun dihasilkan dengan bantuan
minyak bumi.
Sekarang sumber energi fosil sudah semakin menipis. Kita perlu memikirkan sumber energi lain. Disekolah-sekolah sudah mulai diajarkan bagaimana mencari sumber energi lain, salah satunya adalah menghasilkan energi listrik dari kentang. Berikut ini adalah cara membuat betere dari kentang.
Bahan :
1. Sebuah kentang segar (sebaiknya dengan ukuran yang besar).
2. Kawat tembaga sepanjang 6 cm.
3. Kawat seng sepanjang 6 cm.
4. Speaker kecil (bisa menggunakan speaker telepon, atau speaker kecil lainnya).
Cara kerja :
1. Tusukan kawat tembaga dan kawat seng ke kentang. Sisakan sekitar 1 cm.
2. Diamkan beberapa saat.
3. Ambil speaker telpon dan hubungkan dengan kawat tembaga dan seng tadi. (lebih mudah jika menggunakan kabel)
Jika kedua kawat tesebut telah dihubungkan, maka akan terdengar suara berdetak. Suara ini ditimbulkan dari arus listrik dari kentang. Seperti halnya batere, kentang itupun menghasilkan arus listrik walaupun sangat kecil, ini bisa kalian coba dengan mengganti speaker dengan bohlam kecil yang biasa digunakan pada lampu senter.
Getah kentang akan mempengaruhi kawat secara kimiawi, dan dalam prosesnya menghasilkan arus listrik. Ini disebut dengan elemen galvani, karena yang pertama kali menemukan proses ini adalah seorang Italia bernama Galvani pada tahun 1789.
Sekarang sumber energi fosil sudah semakin menipis. Kita perlu memikirkan sumber energi lain. Disekolah-sekolah sudah mulai diajarkan bagaimana mencari sumber energi lain, salah satunya adalah menghasilkan energi listrik dari kentang. Berikut ini adalah cara membuat betere dari kentang.
Bahan :
1. Sebuah kentang segar (sebaiknya dengan ukuran yang besar).
2. Kawat tembaga sepanjang 6 cm.
3. Kawat seng sepanjang 6 cm.
4. Speaker kecil (bisa menggunakan speaker telepon, atau speaker kecil lainnya).
Cara kerja :
1. Tusukan kawat tembaga dan kawat seng ke kentang. Sisakan sekitar 1 cm.
2. Diamkan beberapa saat.
3. Ambil speaker telpon dan hubungkan dengan kawat tembaga dan seng tadi. (lebih mudah jika menggunakan kabel)
Jika kedua kawat tesebut telah dihubungkan, maka akan terdengar suara berdetak. Suara ini ditimbulkan dari arus listrik dari kentang. Seperti halnya batere, kentang itupun menghasilkan arus listrik walaupun sangat kecil, ini bisa kalian coba dengan mengganti speaker dengan bohlam kecil yang biasa digunakan pada lampu senter.
Getah kentang akan mempengaruhi kawat secara kimiawi, dan dalam prosesnya menghasilkan arus listrik. Ini disebut dengan elemen galvani, karena yang pertama kali menemukan proses ini adalah seorang Italia bernama Galvani pada tahun 1789.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar