MEDIA SOSIAL
1.PENGERTIAN MEDIA SOSIAL
Media sosial adalah
sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas
Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content".[1]
Pertumbuhan media sosial
Pesatnya perkembangan media
sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika
untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio,
atau korandibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas
bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis,
dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony
Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia
biasa. Manusia biasa
yang saling membagi ide, bekerjasama, dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang
yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita
sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam
hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa
media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal
branding.
Perkembangan dari media
sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah anggota yang
di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini,
berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di kutip dari
(August E. Grant:297) pada 1 mei 2010 [5] :
|
No
|
Nama
situs
|
Jumlah
member
|
|
1
|
facebook
|
250.000.000
|
|
2
|
myspace
|
122.000.000
|
|
3
|
twitter
|
80.500.000
|
|
4
|
linkedin
|
50.000.000
|
|
5
|
Ning
|
42.000.000
|
Media sosial dan swasta
Kerangka sarang lebah
mendefinisikan bagaimana media sosial layanan fokus pada beberapa atau semua
tujuh blok bangunan fungsional (identitas, percakapan, berbagi, kehadiran,
hubungan, reputasi, dan kelompok). Bangunan blok tersebut membantu memahami
kebutuhan pertunangan dari audiens media sosial. Sebagai contoh, pengguna
LinkedIn peduli kebanyakan tentang identitas, reputasi dan hubungan, sedangkan
blok utama YouTube bangunan berbagi, percakapan, kelompok dan reputasi [6]
Banyak perusahaan membangun
wadah sosial sendiri yang mencoba untuk menghubungkan blok bangunan tujuh
fungsional sekitar merek mereka. . Ini adalah komunitas swasta yang melibatkan
orang-orang di sekitar tema yang lebih sempit, seperti di sekitar panggilan
tertentu, merek atau hobi, dari wadah media sosial seperti Facebook atauGoogle+
Sementara jejaring sosial
merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian
terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, Plurk,
dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak
siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi
dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju
maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook
atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media
sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga
di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar